Pages

Monday 1 August 2011

Friday 24 June 2011

KERIS KEDIRI DIMAHARKAN

DIMAHARKAN

keris lurus
pamor banyu mili?

tangguh perkiraan kediri abad 11-13
Hubungi Husnul Phone 081333735322
email amritop@gmail.com

TELAH TERMAHARKAN, terimakasih



Saturday 21 May 2011

KERIS JENGGALA

Keris Lurus
Tangguh Jenggala
Dapur Tilam upih
Kerajaan jenggala didirikan pada abad 11 tepatnya pada tahun 1042 M pada saat raja Airlangga raja Kahuripan membagi wilayah kerajaannya menjadi 2 bagian yaitu kediri dan jenggala untuk mencegah perebutan kekuasaan antara kedua putranya, tetapi rupanya kedua kerajaan bersaudara itu tetap bersaing sehingga pada akhirnya menurut prasasti Ngantang (1132?) kerajaan Jenggala ditaklukan Sri Jayabaya Raja Kediri.
Di bawah ini adalah contoh keris yang diperkirakan dibuat pada era jenggala.



pamor pulo tirto rojo gundolo

Monday 16 May 2011

MANDAU

Mandau
Dayak Kalimantan


Mandau merupakan jenis pedang sabet khas suku Dayak Kalimantan, yang merupakan pusaka turun temurun dan dianggap sebagai barang keramat, diolah dari batu gunung yang mengandung besi mentikei sehingga sering disebut mandau batu.
Besi mantikei banyak ditemukan di daerah :
•    Kereng Gambir, sungai Koro Jangkang, Sungai Mantikei anak Sungai Samba simpangan Sungai Katingan.
•    Batu Mujat dan Batu Tengger yang terdapat disekitar  Pasir Tanah Grogot.
•    Di hulu Sungai Mahakam sekitar Long Tepat dan Long Deho, serta sekitar Long Nawang dan Long   Pahangai (Kalimantan Timur)
•    Batu Montalat yang terdapat di hulu Sungai Montalat anak Sungai Barito (Kabupaten Barito) di daerah Saripoi Barito Hulu.
•    Di hulu Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) di udik Putu Sibau.
•    Di hulu Sungai Baram, daerah Kucing (Serawak Kalimantan Utara).
Besi mantikei sangat keras, tajam, dan elastis, juga mengandung bisa, disamping itu dipercaya mahluk halus yang punya maksud jahat takut pada daya magis yang dimiliki oleh besi mantikei tersebut.
pengolahan besi mentikei pada bilah mandau sehingga terkesan sangat padat keras halus licin dan juga sangat tajam menunjukan kemampuan memilih besi  dan kemampuan  yang mumpuni dalam mengolah / menempa besi. Semua itu merupakan cermin majunya teknologi pembuatan senjata suku Dayak.

Hulu mandau  yang biasa disebut pulang mandau dibuat berukir dengan menggunakan tanduk rusa untuk warna putih dan tanduk kerbau untuk warna hitam Namun dapat pula dibuat dengan  menggunakan  kayu kayamihing.
Sarung mandau disebt kumpang, kumpang mandau merupakan tampat masuknya mata mandau biasanya dilapisi tanduk rusa. Pada kumpang mandau diberi tempuser undang, yaitu ikatan yang terbuat dari anyaman uei (rotan).
Ukiran hulu mandau yang berupa ukiran naga dengan motif khas Dayak yang terkesan eksotis, dan anyaman rotan dengan pola yang rumit dan indah menunjukan selera seni yang sangat tinggi.

Seperti umumnya pusaka lain di nusantara mandau menggabungkan teknologi metalurgi dan seni dengan sangat serasi.

bahan bacaan
http://zipoer7.wordpress.com/2011/04/14/mandau-pusaka-suku-dayak/
http://jametdesamoes.blogspot.com/2010/04/mandau-kalimantan.html


Saturday 5 February 2011

Cincin Mas Budha

Cincin temuan seperti di bawah ini sering disebut cincin emas budha walaupun umumnya cincin temuan tersebut terbuat dari perunggu, atau perunggu berlapis emas, jarang yang betul-betul terbuat dari emas.

Desain cincin mas budha ini sangat unik, bentuk maupun ragam hiasnya mengikuti gaya klasik kerajaan nusantara era Hindu Budha. Bentuk yang banyak ditemukan menggambarkan jatayu/garuda, kura-kura, naga, padma, naga, dewa dan lain-lain , motif ragam hias yang sering terlihat adalah tumpal (pucuk rebung), pilinan, triratna, dan sebagainya  yang merupakan simbol2 kepercayaan masyarakat saat itu.




Sunday 16 January 2011

Pameran Bursa dan Jamasan Pusaka 2011 Madura

Tanggal 7-9 Januari 2011 di Bangkalan Madura telah diadakan pameran bursa dan jamasan pusaka yang diselenggarakan oleh Paguyuban Maduoro bangkalan Madura.
Penyelenggaraan pameran berlangsung dengan meriah terbukti dengan jumlah pengunjung yang sangat ramai dan antusias berusaha mengenal keris dan tosan aji lainnya. Yang sangat mengesankan adalah kesuksesan panitia dalam menjalin kerjasama dengan dinas pendidikan setempat sehingga siswa-siswa SD sampai SMU secara bergiliran datang dan berusaha mengenal lebih jauh tentang keris dan berbagai pusaka yang dipamerkan.
Banyaknya pelajar yang menjadi pengunjung menimbulkan harapan bahwa generasi penerus akan tetap mengenal memelihara dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa khususnya keris dan tosan aji lainnya.
Pada gilirannya pemahaman budaya akan menjadikan generasi muda sadar akan jati dirinya, memahami kelebihan dan kelemahan diri dan bangsanya, kesadaran yang menjadi modal untuk menghadapi arus kehidupan dan perubahan lingkungan global di masa datang.